Kegiatan Pembelajaran
05
KARYA TULIS ILMIAH NON PENELITIAN
Oleh : Rindang Djoko Triasmoro,S.Pd
A.
Tujuan
1. Menjelaskan penulisan Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian secara
sistematis
2. Menjelaskan perbedaan Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian dan Karya
Tulis Ilmiah Non Penelitian dengan tepat
B.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
2.
Menjelaskan perbedaan Karya Tulis
Ilmiah Hasil Penelitian dengan Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian
3.
Menjelaskan penulisan Karya Tulis
Ilmiah Non Penelitian
C.
Uraian
Materi
Pengembangan profesi merupakan kegiatan yang di rancang dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sikap dan ketrampilan untuk
peningkatan profesionalisme maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu bermanfaat
bagi pendidikan sekolah. Hal tersebut ditegaskan dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun 2010
tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. Selain guru, pengembangan profesi juga berlaku bagi
widyaiswara sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 22 tahun 2014.
Salah satu jenis kegiatan pengembangan profesi adalah melaksanakan karya
tulis/karya tulis ilmiah. Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) menyebutkan istilah Karya
mengandung arti pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil
karangan). Sedangkan kata Tulis dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan huruf atau angka yang dibuat
dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya), bersurat (yang sudah disetujui),
yang ada tulisannya. Karya tulis merupakan hasil karangan dalam bentuk tulisan
atau karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan
dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis dan terarah. Sedangkan
Ilmiah berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat
(kaidah) ilmu pengetahuan.
Tidak semua karya tulis merupakan karya ilmiah (ilmiah berarti mempunyai
sifat keilmuan). Aqib (2004:14) menjelaskan bahwa suatu karya tulis baru dapat
disebut karya tulis ilmiah jika memenuhi tiga syarat, yakni.
a.
Isi kajiannya pada lingkup
pengetahuan ilmiah
b.
Langkah pengerjaannya dijiwai
atau menggunakan metode ilmiah
c.
Sosok tampilannya sesuai dan
telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan
Kusumaryoko, P (2018:4) mengklasifikasikan karya tulis menjadi karya
tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah. Sebuah karya tulis disebut ilmiah jika
karya tersebut berpatokan pada ketentuan penulisan ilmiah. Sebaliknya, karya
tulis disebut non ilmiah jika penulisannya tidak mengacu pada kaidah-kaidah
keilmuan yang berlaku. Sifat keilmiahan menurut Kusumaryoko, P (2018:4)
seharusnya tidak hanya tampak pada produk karya tulisnya, tetapi juga pada
tahapan-tahapan kegiatan yang dilalui sebelum penyusunan karya tulis tersebut. Kegiatan
ilmiah dapat dianggap tidak ilmiah jika cara penyajian tulisannya tidak memenuhi
syarat-syarat keilmiahan. Berikut ini penjelasan klasifikasi karya tulis :
a.
Karya Tulis Ilmiah menurut Yudhi
Munadi dalam Suwanto (2018:21) merupakan tulisan yang didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, atau penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan menggunakan tata bahasa dan isinya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (keilmiahannya). Karya tulis ilmiah
harus merujuk pada sumber data dan informasi faktual dan aktual di bidang
keilmuannya. Sumber data dan informasi ilmiah yang digunakan sebagai acuan dan
informasi yang memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditulis sesuai
kaidah-kaidah ilmiah (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Birokrasi Reformasi Nomor 16 tahun 2009). Artinya, sebuah karya tulis ilmiah
harus mampu memproyeksikan dampak dan menawarkan solusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
b.
Karya Tulis Non Ilmiah merupakan
karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal). Karya tulis non ilmiah antara lain : Dongeng, Cerpen, Novel,
Drama, Roman.
Sebagian buku sumber dan literatur menambahkan pengklasifikasian karya
tulis dengan karya tulis ilmiah populer. Karya Tulis Ilmiah Populer merupakan
karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah
keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh
masyarakat awam. Karya Tulis Ilmiah Populer ini dianggap lebih cocok disebut
sebagai tulisan daripada karangan. Hal ini disebabkan Karya Tulis Ilmiah
Populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip atau meramu
informasi dari berbagai tulisan orang lain daripada menulis murni gagasan,
pendapat dan pernyataan sendiri. Contoh karya ilmiah populer di antaranya: Artikel,
Resensi, Sinopsis, serta Publikasi ilmiah yang terdiri dari Buku Teks
Pelajaran, Buku Pengayaan yang terdiri dari Modul/Diktat Pembelajaran, Buku
dalam bidang Pendidikan, Karya Terjemahan, dan Buku Pedoman Guru (Suwanto, 2018:22).
2.
Perbedaan Karya Tulis Ilmiah
Penelitian dengan Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian
Sebelum membahas perbedaan antara karya tulis
ilmiah hasil penelitian dengan karya tulis ilmiah non penelitian, kita akan
membahas dulu tentang penelitian. Penelitian menurut Suryabrata, S (2003:11)
adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Karya tulis ilmiah hasil penelitian harus mengikuti
kerangka umum penelitian yakni langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
seseorang dalam melakukan penelitian. Langkah-langkah tersebut meliputi
identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah, penelaahan kepustakaan,
identifikasi variabel, pengembangan alat pengambil data, penyusunan rancangan
penelitian, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, interpretasi hasil
analisis dan penyusunan laporan.
Penulisan karya tulis ilmiah non penelitian tidak
harus mengikuti kerangka umum penelitian. Beberapa perbedaan lainnya yang
signifikan antara karya tulis ilmiah hasil penelitian dengan karya tulis ilmiah
non penelitian antara lain.
a.
Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian
merupakan pembahasan hasil penelitian yang bersifat faktual objektif. Faktual
objektif mengandung arti adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang
diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan secara empiris.
b.
Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian
bersifat metodis dan sistematis. Maksudnya di dalam pembahasan masalah
digunakan cara atau metode tertentu dengan langkah-langkah teratur dan
dikontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
c.
Penulisannya karya tulis ilmiah hasil
penelitian menggunakan bahasa yang formal dan sesuai dengan kode etik penulisan
ilmiah.
Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian ditampilkan
dengan bahasa yang lebih luwes, dan dapat dipahami masyarakat awam/umum. Dari
segi topik pembahasan juga cenderung membahas permasalahan yang berkaitan
dengan masyarakat di sekitarnya.
Suryabrata, S (2003:3) mengemukakan ada beberapa
pendekatan yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian yaitu: akal
sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan dan coba-coba, dan pendapat
otoritas ilmiah dan pikiran kritis. Dari tulisan Suryabrata, S dalam bukunya
Metodologi Penelitian dapatlah disimpulkan bahwa pada akhirnya semua karya
tulis ilmiah harus merujuk pada sebuah pendekatan ilmiah. Dengan pendekatan
ilmiah itu orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah bukan dikarenakan
akal sehat yang sering digunakan oleh orang awam dalam mempersoalkan sesuatu
hal. Atau pun menggunakan otoritas ilmiah dan pikiran kritis berdasarkan
pendapat-pendapat orang-orang yang telah menempuh pendidikan formal tertinggi
atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam sesuatu bidang.
3.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Non
Penelitian
Publikasi kegiatan ilmiah seperti penelitian, pengembangan dan evaluasi
dapat berbentuk laporan atau pun berbentuk tulisan ilmiah. Perbedaan antara
keduanya dijelaskan oleh Aqib, Z (2003:20) bahwa laporan itu menyajikan secara
menyeluruh hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan. Sedangkan tulisan ilmiah hanya
menyajikan ringkasan atau hal-hal menarik dari suatu hasil kegiatan ilmiah.
Tulisan ilmiah sering juga disebut makalah. Makalah dapat menjadi
artikel bila termuat di majalah ilmiah, atau sebagai bahan tulisan dari siaran
radio dan televisi, ataupun bahan tertulis dalam sajian lisan di pertemuan
ilmiah. Tulisan ilmiah yang tersaji dengan bahasa dan format yang lebih populer
disebut tulisan ilmiah populer. Tulisan ilmiah mempunyai ciri khusus yakni :
isi sajiannya berada pada kawasan keilmuan, penulisannya cermat, tepat dan
benar, menggunakan sistematika yang umum
dan jelas serta bersifat obyektif.
Publikasi tulisan ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru dapat
berbentuk publikasi atas hasil penelitian ataupun gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal (non penelitian) berupa buku teks pelajaran, buku pengayaan
dan pedoman guru. Beberapa contoh publikasi ilmiah antara lain :
a.
Buku teks pelajaran merupakan
buku pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan
diperuntukkan bagi peserta didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu atau
sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik sebagai buku utama maupun sebagai
buku pelengkap (Baedhowi,2010:31). Buku pelajaran dapat ditulis guru secara
individu maupun berkelompok. Sebagai karya tulis ilmiah, kerangka sajian isi
buku harus memiliki kebenaran ilmiah. Selain itu juga harus menarik dan mudah
dipahami oleh pembacanya. Adapun kerangka isi buku pelajaran terdiri dari tiga
bagian utama yakni : Pendahuluan, Sajian Isi dan Penunjang.
Tabel 1
Kerangka Isi
Buku Pelajaran
Bagian
Pendahuluan
|
Bagian Isi
|
Bagian
Penunjang
|
a. Kata Pengantar
b. Daftar isi
c. Penjelasan tujuan buku pelajaran
d. Petunjuk penggunaan buku
e. Petunjuk pengerjaan soal latihan
|
a. Judul bab atau topik isi bahasan
b. Uraian singkat isi pokok bahasan
c. Penjelasan tujuan bab
d. Uraian isi materi pelajaran
e. Penjelasan teori/materi pelajaran
f. Sajian contoh
g. Rangkuman
h. Soal latihan
i.
Kunci jawaban soal latihan
|
a. Daftar pustaka
b. Lampiran-lampiran
|
b.
Modul
Modul
merupakan materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sehingga
pembaca dapat menyerap materi tersebut. Materi yang ditulis adalah materi dalam
satu semester. Kerangka isi modul terdiri dari materi yang disajikan secara
runtut sehingga peserta didik dengan mudah dapat memahami materi yang disajikan
dalam modul tersebut. Ciri modul adalah satu modul terdapat beberapa kegiatan
belajar yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan disetiap akhir
kegiatan belajar terdapat umpan balik dan tindak lanjut. Satu modul menyajikan
satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran
tertentu. Kemudian di dalam modul tersedia berbagai petunjuk yang lengkap dan
rinci supaya peserta didik mampu menggunakan modul dalam belajar. Dengan
petunjuk tersebut peserta didik mengikutinya untuk mengerjakan latihan-latihan
di dalam modul tersebut.
Tabel 2
Kerangka Isi
Modul
Materi Modul
|
Isi Modul
|
a. Buku petunjuk siswa
b. Buku isi materi bahasan
c. Buku kerja siswa
d. Buku evaluasi
e. Buku pegangan tutor
|
a. Judul
b. Pengantar
c. Petunjuk penggunaan modul
d. Tujuan pembelajaran
e. Kemampuan prasyarat (Kompetensi Dasar)
f.
Pretes
g. Tujuan khusus pembelajaran (Indikator Pencapaian Kompetensi)
h. Isi bahasan /Pokok Bahasan/Materi Pembelajaran
i.
Kegiatan belajar
j.
Rangkuman
k. Tes
l.
Sumber media
m. Tes akhir dan umpan balik
n. Rancangan pembelajaran remedial
o. Daftar pustaka
|
c.
Diktat merupakan catatan tertulis
mata pelajaran atau bidang studi yang disiapkan guru untuk mempermudah atau
memperkaya materi mata pelajaran/bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Pada hakikatnya diklat merupakan buku
pelajaran yang mempunyai keterbatasan baik dalam jangkauan penggunaan maupun
cakupan isinya. Dengan demikian kerangka isi diklat yang baik tidak berbeda
dengan buku pelajaran. Diktat digunakan di kalangan sendiri. Kerangkanya
sebagai berikut.
Tabel 3
Kerangka Isi
Diktat
Bagian
Pendahuluan
|
Bagian Isi
|
Bagian
Penunjang
|
a. Daftar Isi
b. Penjelasan tujuan diktat pelajaran
|
a. Judul bab atau topik bahasan/materi pembelajaran
b. Penjelasan tujuan bab/topik bahasan/materi pembelajaran
c. Uraian isi materi
d. Penjelasan materi
e. Sajian contoh/lembar kerja
f.
Soal latihan
|
Daftar Pustaka
|
d.
Buku dalam Bidang Pendidikan
Yang dimaksud
buku dalam bidang pendidikan adalah buku yang berisi pengetahuan terkait
pendidikan. Sasaran pembacanya tidak hanya peserta didik pada jenjang
pendidikan tertentu. Buku dalam pendidikan tidak hanya membantu peserta didik
dalam memahami mata pelajaran tertentu tapi juga untuk memberikan informasi
pengetahuan dalam bidang pendidikan. Buku bisa ditulis oleh satu guru atau
beberapa guru yang mempunyai latar belakang pendidikan yang sama dengan mata
pelajaran yang diampu.
e.
Karya Terjemahan merupakan hasil
karya penerjemahan buku pelajaran atau karya ilmiah dari bahasa asing ke Bahasa
Indonesia atau sebaliknya. Atau dari bahasa Daerah ke Bahasa Indonesia atau
sebaliknya.
D. Lembar Kerja
1. Kegiatan Diskusi Kelompok
Tujuan Kegiatan:
Melalui diskusi kelompok peserta mampu menjelaskan
penulisan Karya Tulis Ilmiah Non
Penelitian secara sistematis
2. Langkah Kegiatan:
a. Bentuk kelompok (satu
kelompok terdiri dari maksimal 5 orang anggota)
b. Pelajari hand out atau modul yang relevan
c. Setiap kelompok membahas
satu jenis KTI Non Penelitian (Artikel, Buku Pelajaran, Modul, Diktat, Buku
dalam Bidang Pendidikan ataupun Karya Terjemahan)
d. Setiap kelompok menulis satu
rancangan berdasarkan kerangka yang sudah dipelajari dalam kegiatan pembelajaran
e. Rancangan tersebut
dikumpulkan dalam bentuk laporan
Daftar Pustaka
Aqib, Zainal. 2004. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV
Yrama
Widya.
Baedhowi. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru: Buku 4.
Jakarta:Kemendikbud.
Kusumaryoko, P. 2018. Solusi Praktis Word 2016. Yogyakarta:
Diandra Kreatif.
Permenpan dan RB RI Nomor 16
tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Permenpan dan RB RI Nomor 22
tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.
Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Suwanto. 2018. Jenis-Jenis Publikasi Ilmiah dan Sistematika Penulisannya.
Bojonegoro:
Pustaka
Intermedia.






0 komentar:
Posting Komentar